Ada sepuluh kawasan wisata yang ditaksir paling parah kena imbas corona. Apalagi sejak 1 Maret 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan resmi dua kasus positif di Indonesia.
Sepuluh wilayah mencakup Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan, Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang. Sepuluh wilayah ini dapat insentif perpajakan bagi para pengelola hotel.
Ketua Umum Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, sebelum pengumuman kasus positif corona senpat mengatakan destinasi wisata yang relatif tak terdampak corona hanya ada di Jawa dan Makassar. Hal ini disebabkan masih aktifnya pergerakan wisatawan domestik, khususnya kegiatan pemerintah yang masih memberikan kontribusi terhadap occupancy hotel.
"Kalau Jawa lebih stabil karena turisnya relatif pergerakan domestik lebih besar," kata Hariyadi, Jumat (28/2).
Sementara itu wilayah lain, justru babak belur. Berdasarkan catatannya, untuk Batam dan Bintan, tingkat keterisian hotel pada Januari dan Februari 2020 turun 30-40% jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Rata-rata okupansi atau tingkat keterisian saat ini anjlok hanya berkisar 20-30%.
Para karyawan hotel bahkan banyak yang diminta untuk mengambil cuti. Menurutnya, kondisi ini akan memburuk jika sampai bulan April masih terjadi penurunan okupansi.
Selanjutnya, di Bali penurunan okupansi berkisar 60-80%, khususnya didaerah favorit Turis China yaitu Nusa Dua, Tuban dan Legian, Kuta. Hal ini juga disebabkan karena Turis China merupakan kontribusi wisman terbesar di Bali.
Rata-rata okupansi hotel saat ini hanya mencapai 30-40% dari kapasitas hotel. Okupansi hotel di daerah Ubud dan Sanur mengalami penurunan sebesar 20-30% karena di daerah tersebut didominasi oleh Turis Eropa dan Australia.
Hal ini senada yang disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyebut, penurunan wisatawan secara tahunan mencapai 50%.
"Penurunan rata-rata semuanya 50% secara year on year. Bulan yang sama tahun lalu dibandingkan bulan yang sama tahun ini penurunannya 50%. Februari misalnya kita (tingkat keterisian/okupansi hotel di Bali) ada pada posisi 65%. Sekarang menurun 50% dari 65% itu jadi tinggal 30-35% okupansinya (65-70% kosong)," kata pria yang akrab disapa Cok Ace itu kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/3/20).
Bahkan sudah terjadi 40.000 pembatalan kamar hotel dengan total nilai kerugian sebesar Rp 1 triliun. Tak hanya itu, wisatawan dari Vietnam dan Thailand juga terjadi penurunan drastis. Di Bali, fenomena anjuran cuti bagi karyawan hotel juga terjadi.
Di Manado, biasanya tercatat 70% Turis yang masuk adalah dari China. Saat ini, occupancy drop 30-40% dibandingkan sebelumnya. Hal ini membuat kamar hotel hanya terisi pada kisaran rata-rata di tingkat 30%. (hoi/hoi)
"bali" - Google Berita
March 05, 2020 at 12:22PM
https://ift.tt/32RJk3L
Hotel Bali-Manado Babak Belur Corona, Wilayah Ini Malah Aman - CNBC Indonesia
"bali" - Google Berita
https://ift.tt/2STuRRQ
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hotel Bali-Manado Babak Belur Corona, Wilayah Ini Malah Aman - CNBC Indonesia"
Post a Comment