Search

BI Sebut Pengguna QRIS di Bali Meningkat 200 Persen - Tagar News

Bali - Pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Bali meningkat sekitar 200 persen dalam waktu dua bulan. Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali setidaknya sudah 80.717 merchant di Pulau Dewata telah menggunakan QRIS.

"Sejatinya sudah meningkat sekitar 200 persen lebih dibandingkan dengan data Januari. Tidak hanya di Denpasar, kami ingin hal yang sama juga bisa berkembang di Kabupaten Bangli, Buleleng dan sebagainya," ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, kemarin.

Menurut dia pangsa pasar QRIS di Bali sebesar 51 persen. Dari 80.717 merchant, Kota Denpasar menjadi wilayah yang menggunakan QRIS paling tinggi, yakni 21.201 merchant, dan Bangli menjadi wilayah paling rendah, yakni 589 merchant.

Jumlah tersebut meningkat 217 persen dibandingkan jumlah merchant pada akhir 2019.

Menurut Trisno, Bali sangat mungkin untuk mengembangkan elektronifikasinya karena hampir tidak ada daerah yang masuk kategori blank spot. Maka dari itu, pihaknya akan terus mendorong sosialisasi penggunaan QRIS oleh pelaku usaha.

Di antaranya oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia APBI, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Pasar tradisional se-Bali, dan UMKM. Termasuk mendorong sosialisasi dan penggunaan kepada kepala daerah, dinas koperasi, badan pendapatan daerah, hingga badan pengelolaan keuangan dan aset daerah.

"Sosialisasi QRIS, kepada stakeholder dengan memanfaatkan platform digital kami lakukan tiap minggu. Dengan target audiens bervariasi seperti mahasiswa atau akademisi hingga pelaku UMKM [Usaha Mikro Kecil Menengah)," tuturnya.

Ia pun menuturkan penggunaan QRIS di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 QRIS bisa menjadi solusi, karena sistem pembayaran non tunai meminimalisir penyebaran Covid-19.

Apalagi, menurutnya cara bertransaksi dengan QRIS sangat mudah. Tinggal memilih dan membuka aplikasi pembayaran yang diinginkan, scan QRIS dan periksa nama merchantnya, lalu isi nominal dan bayar.

BI pun telah membebaskan pengenaan biaya transaksi pemrosesan QRIS bagi pedagang kategori Usaha Mikro (UMI) dengan masa berlaku potongan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS sebesar 0 persen ini efektif mulai 1 April 2020 hingga 30 September 2020.

Perluasan implementasi penggunaan QRIS, di seluruh lapisan masyarakat juga dilakukan, seperti di hotel menengah ke bawah, rumah sakit, apotek, minimarket, hingga restoran. “Bahkan belanja online di Pasar Phula Kerti juga bisa menggunakan QRIS,” ujar dia.

Sementara itu, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Agus Sistyo Widjajati memprediksi akan terjadi penurunan transaksi secara tunai hingga Rp 3 triliun imbas Covid-19.

Sebab, sejumlah kegiatan usaha melakukan penutupan sementara dan adanya pembatasan kunjungan akibat kebijakan selama penyebaran virus corona masih berlangsung di Indonesia.

Dengan kondisi pendapatan masyarakat yang menurun seperti ini, kata dia otomatis permintaan barang dan jasa juga turun.

"Uang yang beredar di masyarakat kami prediksi menurun menjadi Rp 3 triliun. Ini dampak yang paling dirasakan, dengan adanya kebijakan stay at home ini," ucapnya.

Maka dari itu, Bank Indonesia terus meningkatkan berbagai instrumen kebijakan sistem pembayaran, untuk memperluas penggunaan transaksi pembayaran secara non tunai di tengah pandemi Covid-19. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)



"bali" - Google Berita
April 26, 2020 at 04:59PM
https://ift.tt/2VEqKdn

BI Sebut Pengguna QRIS di Bali Meningkat 200 Persen - Tagar News
"bali" - Google Berita
https://ift.tt/2STuRRQ
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "BI Sebut Pengguna QRIS di Bali Meningkat 200 Persen - Tagar News"

Post a Comment

Powered by Blogger.